Friday, March 25, 2011

Jejak Sebuah Stasiun


Harus kulambaikan juga tangan padamu
saat rel-rel menjerit menyambut kereta
yang akan mengantarku di sebuah kota,
yang belum juga berhasil kuterka namanya

Harus kuambil juga koper kenangan
yang masih lekat di genggamanmu
kau iring langkahku meniti gerbong-gerbong
hingga sampai di kursi yang memanggil namaku
di sela-sela mimpi yang berderet rapi

Masing-masing kita
berusaha keras mengikat airmata
agar tak menghambur lepas--
jatuh di lantai gerbong yang berdebu
atau di meja tempatku menopang dagu
saat merekam gerak-gerik perjalanan
setelah kelelahan mencari bayangmu;
jauh tertinggal di stasiun
yang tak bisa lagi kubaca jejaknya...


*foto dipinjam dari sini.

(10 Minutes Free-Writing)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...