Tuesday, August 14, 2012

Kartu Pos The Secret Garden

Sekira 2 tahun yang lalu, itulah terakhir kali saya mendapatkan sebuah kartu pos sebagai oleh-oleh yang dibeli di sebuah museum di Irlandia. Itu pun diberikan langsung, tidak dikirim melalui pos. Tanpa bermaksud berlebihan, menerima kiriman kartu pos berperangko dari seorang sahabat di zaman yang serba digital ini adalah sebuah kemewahan varietas baru! :D

Kartu pos (tampak depan)
Andika Budiman lah pengirim kartu cantik tersebut yang bergambarkan cover buku "The Secret Garden", karangan F.Hodgson-Burnett. Kalimat pembuka dan pesan di baris terakhirnya sudah cukup membuat saya merasa betapa Dika, salah satu sahabat terbaik saya ini, begitu mengenal pribadi saya tapi tidak pernah (seingat saya) men-judge atau menghakimi saya karena sifat-sifat dan karakter saya tersebut. Karenanya, saya selalu nyaman mengenalnya... :)

Untuk urusan teman bercerita, Dika adalah pendengar yang baik tapi juga berbahaya, hehhehe.... Saya hanya perlu bercerita sedikit, lalu Dika akan sudah dapat mengenali emosi terdalam di balik cerita saya dan memahami hal-hal yang bahkan tidak saya katakan. Saya baru bercerita A-B-C, tapi ia sudah mendengar dan memahami hingga huruf N atau seterusnya. Terdengar lebay tapi begitulah adanya.

"Neni, jangan ragu mengungkapkan perasaan, apalagi jika itu ungkapan afeksi. Seperti kata Nia Janiar (sahabat kami juga--red.), niat baik tidak pernah sia-sia." Inilah sebaris pesan Dika di kartu posnya sebelum mengucap salam.

Kartu pos (bagian belakang); sengaja blur agar isinya tidak terbaca... :p

Niat baik memang tidak pernah sia-sia, Dika. Dan ini termasuk niat baik kamu mengirim kartu pos pada "sebuah ikon" yang kemudian kamu sesali karena malu atau entahlah, namun ternyata justru jadi menginspirasi. Dan yang akhirnya membuat saya menerima kartu posnya. 

Terima kasih, kartu posnya ya, Dika. Rasa kantuk yang merusak mood seharian dan rasa sebal karena kemacetan lalu lintas yang saya bawa pulang sore ini jadi hilang seketika setelah baca kartu posnya. Mudah-mudahan kamu tidak keberatan saya menulis di sini. Saya janji saya akan balas kartunya... :)

Oh iya, kartu pos yang saya terima 2 tahun yang lalu juga bergambar perempuan. Seorang perempuan bertubuh ringkih yang memegang payung dan memandang ke arah samping di kejauhan (tidak memandang ke depan). Gambar tersebut tepatnya adalah sebuah lukisan perempuan berpayung yang di pajang di museum Irlandia tersebut. Si pemberi mengatakan bahwa kartu pos itu mengingatkan dia pada sosok saya yang menurutnya terlihat begitu "confident, but fragile at the same time". Saya cukup kaget juga mendengar frasa tersebut. 




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...