Saturday, February 19, 2011

Setoples Penuh Kupu-Kupu

Masihkah ingat pada setoples penuh kupu-kupu warna warni yang kau hadiahkan padaku entah berapa bulan yang lalu?

Mereka berkembang biak! Toples ini kini kian hari kian sesak saja. Aku bahkan nyaris tak mengenali mereka sebagai sekelompok kupu-kupu dalam toples. Beberapa kehilangan warna alami mereka, sebab sayapnya ternoda oleh warna sayap yang lain--mencampur baur. Bahkan, beberapa tampak mengenaskan oleh sayapnya yang compang-camping, terkoyak.

Jika mereka tetap kupertahankan, aku khawatir mereka akan mati sia-sia: megap-megap kehabisan napas, kehilangan ruang dan jarak yang bagaimana pun tetap harus ada.

Maka hari ini kuputuskan untuk melepas terbangkan mereka agar melanglang taman-taman penuh bunga, menikmati liku-liku musim, dan menghirup teduh angin yang terperangkap di tiap kepakan sayap.

Maafkan, aku tidak punya pilihan lain.

Tapi jangan khawatir; aku sisakan satu kupu-kupu terakhir di dalam toples. Ia akan jadi penanda bahwa toples ini pernah berpenghuni sepenuh-penuhnya warna...



*Gambar di atas menginspirasi tulisan ini. Ia dipinjam dari sini.

2 comments:

Nia Janiar said...

Baguuusss

Neni said...

Hehe..thanks, niaw... :)

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...