Sunday, June 14, 2009

Piala

Aku pernah meninggalkanmu dengan tergesa
bahkan dengan bersuka cita
sama tergesa dan suka cita-nya
sewaktu aku datang kali pertama...

Aku pergi mengejar mimpi
alasan yang tidak bisa kau interupsi
saat kau percaya aku kan kembali
(setelah lelah berburu mimpi)
aku kian gigih untuk bersegera lari

tidakkah kau merasa
kita berlomba mementingkan diri sendiri?

*Dan kau benar, aku kembali
tapi sungguh hanya untuk sementara
untuk mengulang perpisahan kedua
demi membiasakan diri
pada jarak yang kian kentara

Hingga disaat hari itu tiba,
aku percaya masing-masing kita
akan memenangkan sebuah piala:
yang selalu bisa dipajang,
di rak memori dalam kepala
yang selalu bisa dibanggakan,
dalam kehangatan hati dan jiwa

karena ia bukan piala bergilir
ia lah piala yang dibuat khusus
untuk kita...


  *Jakarta, 16 Mei 2009*

2 comments:

- said...

Mantap.
Lanjutkan!

Neni said...

Ya mbak, lanjutkan! Lebih cepat lbh baik! Heuhehe..

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...