Sunday, July 29, 2012

Rasionalisasi


Sekotak mimpi

Bukankah ini sekotak mimpi
yang tidak pernah kau pesan
meski pernah diam-diam kau inginkan?
lalu kenapa saat ia melintas, hilir-mudik
bersama-sama dengan ketukan angin
di depan jendela kamarmu yang berkabut
kau malah sangat gelisah,
bahkan menjadi sedikit kesal:
(tanpa merasa perlu membuka jendela lebar-lebar)
kau malah berani berharap
ke jendela kamarmu ia akan diantar
dan singgah tidak sebentar.



0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...