Wednesday, May 11, 2011

Bunga Kemarin Itu

Bunga di kebun tetangga kemarin itu,
sekarang sudah tidak ada lagi
percuma kau cari-cari bangkainya;
kelopak-kelopaknya sudah gugur satu persatu
jatuh ditelan liat tanah basah


ia bukan menyerah pada cuaca
atau gentar pada gigil angin malam
bukan juga khianat pada hijau daun-daun;
hanya saja di hari itu,
hujan yang tersengat matahari
telah jatuh di helai-helai kuntumnnya:
ia rekah sempurna


--apalagi yang bisa ia lakukan 
selain luruh setelahnya...




* terinspirasi dari komentar Nia, bahwa mekar (bagi bunga) adalah puncak (eksistensinya), 
setelahnya adalah mati.


.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...