Thursday, April 16, 2015

Diary Bumil #3: Menghitung Hari

Hari ini kamu tepat berusia (dalam kandungan) 9 bulan 10 hari. Menurut dokter, ini adalah usia matang janin untuk siap lahir ke dunia. Tapi kamu belum memberikan tanda-tanda yang signifikan perihal tersebut, kecuali rasa linu di bagian bawah sana yang datang sesekali.

"Kapan kita lahiran, Nak?" Melulu ini yang saya tanyakan. Rasanya udah nggak sabar untuk bertemu kamu. Apalagi kalau saya sedang dilanda kebosanan. Saya sangat berharap kamu bisa lahir bulan ini meski dokter memprediksi kamu akan lahir awal Mei. Dan saat USG kemarin (13/4), saya agak kecewa saat dokter bilang kamu belum masuk jalan lahir. Dan kalau dalam 2 minggu ke depan belum juga, kemungkinan untuk lahir secara normal jadi kecil... fiuuhh.... Semoga sebelum 2 minggu kamu sudah masuk jalan lahir ya, Nak. Saya percaya kita bisa. Saya akan banyak jalan pagi dan melakukan senam hamil lebih giat.

Kita sudah bekerjasama melewati sembilan bulan dengan baik meski kondisi saya sempat sangat lemah. Sempat di usia kandungan 6 bulan, kita mengalami flek (kabarnya karena kecapean) dan ari-ari kamu menutup jalan lahir, dan kalau nggak berubah berarti harus caesar. Tapi untungnya di bulan berikutnya, semuanya kembali normal. Tinggal selangkah lagi sekarang: masuk jalan lahir dengan baik lalu melahirkan dengan normal, sehat dan lancar. 

Gambar dari sini

Pada pemeriksaan kemarin, kami minta USG 4D. Dokter agak kesulitan mendapatkan gambar wajah kamu secara penuh karena ukuranmu sudah besar dan sudah memenuhi rahim. Baiknya USG 4D dilakukan saat usia kandungan 7 atau memasuki 8 bulan. Tapi, gemas sekali bisa melihat kamu (seperti) menguap lebar saat di USG. Kamu memang sering pose ya kalau diintip. Kata dokter kamu sedang menelan air ketuban. 

Pada USG 4D yang pertama (usia kandungan 5 bulan), kamu juga membuat kami gemas dengan pose tangan kirimu menempel di pipi saat kamu tidur miring. Dokter pun bahkan terkesan saat melihat layar yang menujukkan kaki kamu yang sebelah kamu angkat dan tumpukan ke lutut yang sebelahnya. Mengesankan sekali bagi saya bahwa janin bisa melakukan hal seperti itu. Itu persis gaya ayahmu saat ia berbaring sambil main game! 

Saat 4 bulan, kamu sudah pamer jenis kelamin. Dan saya sempat kaget karena perkiraan banyak orang (yang juga saya percayai) tentang jenis kelamin kamu ternyata meleset. Perkiraan tersebut memang masih didasarkan pada penampilan saya selaku ibu hamil, yang katanya kalau tampak lebih cantik maka janinnya perempuan, tapi kalau kucel kemungkinan laki-laki. Ternyata perkiraan menurut ukuran ini meleset. Baru setelah kamu agak besar, dan orang-orang melihat tampilan perut, baru deh banyak yang bener nebaknya.

Nama kamu sudah disiapkan, tapi kami belum menjatuhkan pilihan. Perlengkapan kamu sudah dibeli, sudah saya cuci dan setrika dengan rapi dan hati-hati sekali. Kadang-kadang saya intip dan merasa gemas sendiri liat baju-baju kecil mungil, kaus kaki yang juga berukuran sangat kecil. 

Saya nggak henti berdoa bahwa saat lahiran nanti adalah waktu terbaik untuk kita. Dalam hal: pertama dan utama, saat kondisi kita berdua sangat siap untuk bisa melahirkan (semoga bisa secara normal) dan tentunya diberi kemudahan, kelancaran dan kesehatan. Amiin. Syukur-syukur bisa melahirkan tanpa rasa sakit yang terlalu menyiksa. Kedua, saat hubby sedang di rumah atau dalam kondisi yang sangat memungkinkan untuk segera pulang ke rumah. Saya ingin didampingi dan ingin dia yang melafadzkan azan di telingamu nanti. Ketiga, di hari saat dr. Marzuqi sedang praktek. Maklum dokternya praktek di dua kota, jadi jadwalnya terbagi. 

Semoga terkabul, Amiin. *sangat berharap. 



0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...