Saturday, August 13, 2011

Hingar

Nanti dulu; jangan beranjak pergi
Euphoria dan gelegak rindu belum lagi reda
Nada-nada riang masih berdenting-denting
Isyaratkan kita menarikan kata dalam diam

'Ingar bingar yang kita dengar di halaman luar
Riuhnya renyah, ramainya pecah

Yang tak terdengar adalah jingga matahari
Adalah debur pantai saat pasang
Namun camar-camar mendengarnya dan mengerti
Iring-iringan angin merambati sayapnya, lalu mengisi telinganya dengan makna.



*Note:
Ditulis di sesi Reading Light Writer's Circle (Sabtu, 13 Agust 2011);
Tema: Puisi Akrostik (Nama masing-masing peserta).

1 comments:

S. Fauzia said...

Cantik...
Puisi yang berfilosofi...
mengukirkan sebuah nama :)

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...