yang dipunguti di sepanjang tepian danau
beberapa daun terbang kembali ke tepian;
gagal mencium bening air,
mengukir riak kecil
Ia tiba-tiba teringat
abu di asbak ruang tamu yang belum dibersihkan,
buru-buru ia mencari-cari selembar foto tua
di sakunya
namun hanya menemukan remah bunga
yang ia petik dalam perjalanan ke tempat ini.
Remah bunga kian hancur di genggaman
dilempar jauh ke tenang danau,
diiringi secarik doa dalam hatinya:
agar abu di ruang tamu
diterbangkan angin dan hilang di udara,
hilang dari ruang-ruang pikirannya.
Catatan:
Tulisan ini ditulis di sesi 10 minutes free-writing yang digagas bersama teman-teman di kantor. Setiap hari kami akan menulis selama sepuluh menit saja, bahkan kurang, sebelum memulai aktifitas. Kadang menulis bebas sebebas-bebasnya tapi kadang ada tema.
Seperti hari ini, sebelum mulai menulis, masing-masing kami harus menuliskan satu kata benda, kata kerja, dan nama sebuah tempat di secarik kertas yang kemudian diundi. Kata yang terpilih sebagai kata-kata yang harus tercantum di tulisan hari ini adalah asbak, melempar, dan danau.
0 comments:
Post a Comment