Sebenarnya tidak ada yang teramat spesial yang terjadi di hari ini. Tapi, saya ingin menuliskannya.
Pukul 7.57 saya sudah sampai di absensi di kantor, dan ini berarti saya tiba 3 menit lebih awal dari jam kerja yang sudah ditetapkan. On time! Awal yang bagus untuk hari ini. Sudah sempat pula memesan nasi kuning untuk sarapan.
Sebab Nitnet* tidak dibawa ngantor, saya langsung "turun gunung" dan mengedit powerpoint Fun Learning English 6 begitu selesai sarapan. Istilah "turun gunung" memang biasa kami (teman-teman editor--red.) gunakan saat harus ke lantai bawah dan mengedit di monitor komputer. Ruang editor memang terletak di lantai dua Green House--sebutan untuk gedung yang kami huni dan kami cintai ini. Suasana sudah tidak lagi sama memang. Sepi. Meski penghuninya baru saja bertambah sejak Jumat kemarin, nuansa sepi masih belum pergi.
Sebab tidak bawa Nitnet, dan memang belum mood browsing materi karakter bangsa atau video untuk powerpoint, sebagian besar kegiatan hari ini adalah copy paste icon penunjang powerpoint lengkap dengan menambahkan efek animasi dan hyperlink-nya. Mengedit sampai saatnya makan siang. Sekarang, makan tidak lagi dikantin, melainkan membawa "misting" dan makan di meja kerja. Kebiasaan ini bermula sejak bulan April ini.
Selesai makan, salat, dan istirahat, saya kembali turun gunung dan lanjut mengedit sampai waktu Asar. Nah, setelah salat Asar, turun gunung lagi tapi sambil bawa novel Gaardner, Dunia Sophie. Lalu ngantuk menyerang. Saya putuskan untuk naik gunung. Mengobrol bersama teman-teman editor, tentang Maemunah dan Moemaneh (pelesetan berbahasa Sunda); tentang Johari dan pelesetannya (jauh hari); tentang golodok yang saya kira adalah kerupuk, tapi kemudian sadar bahwa yang saya maksud adalah dorokdok.
Ada Ipeh yang hari ini datang ke kantor sebelum istirahat, lalu ada juga Cimot dengan penampilan barunya (berjilbab) yang datang saat sore.
Gosip kemarin masih ramai dibicarakan, tapi saya malas ikut membahas beramai-ramai. Bukan tidak peduli, hanya merasa sedikit tidak enak--entah kenapa atau kepada siapa.
Beberapa jam menjelang jam pulang kantor, ngantuk rupanya kian gigih menyerang terlebih saat saya membaca Dunia Sophie. Lalu tiba-tiba ingin batagor sepulang kantor. Maka tepat jam 5, berangkatlah ke Buah Batu bersama Teh Nita, tapi jadinya beli bakso malang. Ngobrol sampai magrib, dan hujan tiba-tiba deras. Saat di angkot menuju ke kostan, saya melamun di angkot--bukan tentang saya--tentang orang yang menjadi objek gosip hangat kemarin dan hari ini. Kasihan. Kalaupun memang dia bersalah, tetap saja kasihan. Sesekali berdoa agar hujan reda saat saya harus turun angkot dan berjalan ke kostan. Doa saya terkabul. Ada genangan air di jalan depan gang meski hujan hanya sebentar mengguyur.
Facebooking dan menemukan jejak sinkronisasi dengan seseorang. Tapi tidak mau terlalu dipikirkan. Lalu
blogwalking dan menemukan tulisan bertema sinkronisasi. Ini yang paling berkesan, dari
kuwacikecil, tentang kisah nyata yang sedih, yang diangkat ke dalam sebuah teater boneka. Lalu disambung dengan cerita sinkronisasi dari
salamatahari. Sepertinya saya memang gandrung dengan cerita sinkronisasi macam ini. Maklum, saya pun pernah mengalaminya--sering malah. Tapi yang paling berkesan adalah sewaktu berada di Hamburg, Jerman. Begitu luas dan banyaknya orang asing di Hamburg, siapa sangka kalau ternyata satu-satunya sahabat baik dari seorang sahabat yang lain (yang juga ke Jerman, tapi tinggal di lain kota) adalah juga teman Ibu angkat tempat saya menumpang selama di sana. Ibu angkat memang sering bercerita tentang teman Indonesia--begitu ia menyebutnya--yang ia kenal saat menjalani studi penyetaraan yang wajib diikuti non Eropa yang ingin kuliah di Eropa.
Suatu hari, saya bercerita pada Ibu bahwa saya mencari alamat seseorang--yang namanya kebetulan sama dengan nama teman Ibu. Entah pada poin apa, kami tiba pada dugaan bahwa orang yang saya cari adalah teman Indonesia Ibu. Ibu menyuruh saya mengirim email pada sahabatnya yang mungkin adalah sahabat baiknya teman saya, untuk klarifikasi perihal dugaan kami. Saat email dibalas, terbukti bahwa orang yang kami bincangkan di meja makan siang itu adalah memang orang yang sama. Die Welt is klein. Dunia itu kecil!
Saat menulis ini, di luar hujan deras sekali. Pukul 21.24 tertera di pojok kanan bawah layar Nitnet.
*my netbook.