pada akhirnya aku tetap bertanya,
setelah jauh melintasi warna-warni musim
setelah letih menyusur abu-abu harapan
hingga menggadaikan keraguan yang hijau
lalu sampai pada
mencermati pekat malam
di bawah bayang-bayang bulan
yang pucat:
--adakah hatimu tercemar sedikit saja warna?